Tuesday, January 10, 2017

Pempek Tenggiri


Sebenarmya banyak sekali versi dalam membuat pempek, ada yang buat tanpa ikan atau biasa disebut "pempek dos", ada yang terbuat dari tepung kanji, ada yang dari sagu saja, dan masih banyak lagi versi - versi lainnya. Namun setiap resep yang ada tentunya sudah disesuaikan dengan selera dari masing - masing orang. Kalau suami saya lebih suka pempek yang tidak terlalu kuat rasa ikannya, kalau bisa lebih dominan tepung dari pada ikan, kalau saya malah kebalikannya tidak terlalu suka pempek yang kebanyakan tepung hehehe... Tapi untuk pempek yang saya buat kali ini syukur banget cocok di lidah suami, happynyaa...^.^

Ini pertama kalinya saya bikin pempek dari ikan tenggiri, hampir maju mundur juga waktu mulai bikin karena amis ikannya itu loh. duhh ampun - ampun deh nggak ilang - ilang meski tangan sudah dicuci berkali kali. Sebelumnya saya uda pernah bikin otak - otak tenggiri, sama juga amisnya ditanga nggak hilang - hilang, makanya sempat ragu waktu mau buat pempek ini.  Tapi setelah jadi dan matang ternyata worth it banget deh, pempek enak dan kenyal yang didapat. hehehe.. Ikan Tenggiri ini saya dikasih sama papa mertua hasil tangkapan beliau di laut Selatan katanya, banyak banget dikasihnya udah gitu segar lagi dan yang pasti No Formalin No Pengawet ^.^


Bahan :
- 1 kg daging ikan tenggiri (berat ikan besih tanpa kepala dan tulang)
- 550gr tepung sagu
- 50gr tepung beras
- 2btr telur (optional, sebagai campuran adonan kalau mau lebih empuk)
- telur untuk isian pempek
- air untuk merebus (air harus cukup banyak hingga pempek terendam semua ketika direbus)
- timun sebagai pelengkap, potong kotak - kotak kecil

Adonan biang :
- 100 gr tepung terigu
- 8 siung bawang putih, dihaluskan
-100 gr air
- 2 sdm kaldu jamur
- 2,5 sdm garam (sesuai selera)
- 1 sdm gula

Bahan cuko :
Bahan kuah pempek atau cuko biasanya saya bikin berdasarkan kira - kira saja, jadi bahan yang saya tulis kurang lebih saja, pas prakteknya bisa dikoreksi rasanya, misal kurang legit dan manis tinggal tambahkan gula aren, kurang asin tinggal tambahkan garam, dan seterusnya.

- 400 gr gula aren
- 8 siung bawang putih
- 10 bh cabai merah
-10 bh cabai rawit (kalau kurang pedas bisa ditambahakan sesuai selera)
- 1 sdm ebi, disanggrai
- 1,5 liter air
- 1 sdm asam jawa
- garam secukupnya

Cara membuat :
* Pertama - tama buat adonan biang terlebih dahulu (bisa dibuat satu hari sebelumnya dan didinginkan di kulkas). Campur jadi satu semua bahan biang, aduk rata. Masak di atas api kecil sambil diaduk - aduk hingga kalis. Angkat dan didinginkan.

Pempek :
1. Haluskan ikan tenggiri, masukan telur satu persatu. aduk sampai semua tercampur rata.
2. Masukan bahan biang ke dalam adonan ikan sampai rata. Aduk asal rata saja.
3. Tambahkan tepung sagu dan tepung beras ke dalam campuran adonan ikan dan biang. Aduk sampai rata namun jangan sampai terlalu berlebihan asal rata saja. Hasil akhir adonan akan lembut dan lentur.
4. Ambil sedikit adonan, bentuk lubang di bagian tengahnya isi dengan telur. Rapatkan.
5. Rebus pempek dalam air mendidih sampai mengapung (tanda sudah matang). Angkat dan tiriskan.
6. Goreng pempek dalam minyak panas sedang, angkat dan potong - potong.
7. Sajikan dengan potongan timun dan kuah cuko.

Cuko :
1. Haluskan bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan ebi.
2. Masukan bumbu halus ke dalam air tambahkan gula aren dan asam jawa.
3. Masak sampai mendidih dan gula aren larut semua. Tambakan garam, koreksi rasanya. Angkat dan dinginkan kemudian di saring dan buang sisa ampasnya.



Note :
1. Daging ikan tenggiri paling baik dibekukan terlebih dahulu, baru ditaruh suhu ruang sampai daging ikan lemas baru diolah (dalam kondisi masih dingin)

2. Penambahan pemakaian tepung sagu bisa lebih bisa kurang, tergantung adonan, tergantung kelembahan tepung, tergantung kondisi ikan, jadi dikira - kira aja. Namun biasa semakin banyak tepung pempek bakal semakin keras.


3. Sisa pempek rebus bisa disimpan di freezer, jadi kalau mau makan tinggal goreng saja.

4. Untuk kuah cuko sebaiknya menggunakan gula aren untuk warna yang lebih pekat dan gelap, selain itu menurut saya rasanya lebih enak menggunakan gula aren daripada gula merah. Hasil cuko di foto ini pakai gula merah karena saya cari kemana - mana stock gula aren lagi ada jadi terpaksa pakai gula merah T.T meski beda rasanya tapi daripada tidak ada sama sekali. hmm...


No comments:

Search This Blog

Labels